Arsip

Archive for the ‘Materi kuliah’ Category

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “M” P30003 2 JAM POST PARTUM FISIOLOGIS DI BPS Hj. FAROKHAH KALAMI JOMBANG

September 13, 2013 Tinggalkan komentar

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa nifas merupakan kejadian yang fisiologis dalam masa nifas. Alat-alat genetalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil. Disamping itu involusi ini terjadi juga perubahan penting lain yakni, hemokonsentrasi dan timbulnya laktasi. Faktor penyebab kematian maternal dan masa nifas antara lain perdarahan, infeksi dan keracunan. Dan selma kami praktek 1 bulan di BPS JH. Farokhah Kalami, Jombang kami mengambil masa puerperium yang normal dengan persalinan normal. Meskipun dari data dan tindakan yang diberikan dalam keadaan baik dan normal, tidak menutup kemungkinan komplikasi terjadi pada masa nifasnya akibat berbagai faktor yang tidak terdeteksi sebelumnya.

Dari fenomena diatas penulis merasa tertarik memberikan asuhan kebidanan secara cepat, tepat dan aman. Karena jika masalah yang ditimbulkan dalam masa-masa nifas akibat riwayat persalinan yang kurang bersih dan aman akan dapat menimbulkan komplikasi masa nifas seperti perdarahan dan infeksi nifas, dimana kasus tersebut akhir-akhir ini mendapat pemantauan yang baik. Dikarenakan semakin banyak tingkat kematian Ibu, salah satunya dari komplikasi yang terdapat pada masa nifas.

Baca selengkapnya…

ASUHAN KEBIDANAN MENOLONG PERSALINAN PRIMIGRAVIDA DENGAN KETUBAN PECAH DINI ( KPD ) PADA Ny. “S” DENGAN USIA KEHAMILAN 38 – 40 MINGGU DI BPS FITRIA NUR FAIDA, Amd.Keb

September 13, 2013 Tinggalkan komentar

TINJAUAN TEORI
A.    PENGERTIAN
Partus Ialah pengeluaran bayi dengan usia kehamilan cukup bulan letak sejajar sumbu badan ibu, persentasi belakang kepala, keseimbangan diameter kepala bayi dan panggul ibu serta dengan tenaga sendiri.
(Sarwono. 2007 : 456).

B.    BENTUK PERSALINAN
1.    Persalinan spontan
Bila Pesalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan Ibu sendiri
2.    Persalinan buatan
Bila proses persalinan dengan buatan tenaga dari luar
3.    Persalinan anjuran

C.    PEMBAGIAN WAKTU PERSALINAN
1.    KALA I
Yaitu kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai      pembukaan lengkap.
Kala dibagi 3 fase yaitu
a.    Fase Laten
Berlangsung selama 8 jam, pembukaan terjadi sangat lambat sampai  pembukaan 3 cm
b.    Fase Aktif
Dibagi menjadi 3 fase
1)    Fase Akselerasi
Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm
2)    Fase dilatasi maksimal
Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4 cm   menjadi 9 cm

3)    Fase diselerasi
Pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm sampai lengkap

2.    KALA II
Dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.

Tanda Gejala Kala II
1)    Ibu mempunyai keinginan untuk meneran
2)    Ibu merasakan tekanan pada anus
3)    Perineum Menonjol
4)    Vukva vagina dan sfingter ani membuka

3.    KALA III
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai plasenta lahir yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Manajemen aktif  kala III terdiri dari  :
1)    Pemberian oksitosin dengan segera
2)    Penegangan tali pusat terkendali
3)    Massose uterus

4.    KALA IV
Dimulai dari saat lahirnya placenta sampai 2 jam post partum
1 jam pertama      :    tekanan darah, nadi, TFU, kontraksi uterus, kandung kemih, pendarahan diperiksa setiap 15 menit suhu  1 jam kemudian
1 jam kedua        : tekanan darah, nadi, TFU, kontraksi uterus, kandungan kemih, pendarahan diperiksa, setiap 30 menit, suhu 1 jam kemudian

D.    PENATALAKSANAAN
Kala I
1.  –      Bantulah ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah, ketakutan dan kesakitan.
–    Berikan dukungan dan yakinkan dirinya.
–    Berikan informasi mengenai proses dan kemajuan persalinannya.
–    Dengarkan keluhannya dan cobala untuk lebih sensitif terhadap persaannya.
2.    Jika ibu tersebut tampak kesakitan, dukungan / asuhan yang dapat diberikan.
–    Lakukan perubahan posisi
–    Posisi sesuai dengan keinginan ibu, tetapi jika ibu ingin di tempat tidur sebaiknya dianjurkan tidur miring kekiri.
–    Sarankan ibu untuk berjalan.
–    Ajaklah orang yang menemaninya (suami atau ibunya) untuk memijat dan menggosok punggungnya atau membasuh mukanya diantara kontraksi.
–    Ibu diperbolehkan melakukan aktifitas sesuai dengan kesanggupannya.
–    Ajarkan kepadanya tehnik bernafas, ibu diminta untuk menarik nafas panjang, menahan nafasnya sebentar kemudian dilepaskan dengan cara meniupkan udara keluar sewaktu kontraksi.
3.    Penolong tetap menjaga hak privacy ibu dalam persalinan, antara lain menggunakan penutup / tirai, tidak menghadirkan orang lain tanpa sepengatahuan dan seizin ibu.
4.    Menjelaskan kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi serta prosedur yang akan dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan.
5.    Memperbolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar kemaluannya serta BAB atau BAK.

6.    Ibu bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringat atasi dengan cara :
–    Gunakan AC atau kipas angin dalam kamar.
–    Menggunakan kipas biasa
–    Menganjurkan ibu untuk mandi sebelumnya.
7.    Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dihidrasi, berikan cukup minum.
8.    Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin.
(Maternal – Neonatal N – 8 )

Baca selengkapnya…

PEMANFAATAN NEW MEDIA PADA BIDANG KESEHATAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Alasan pemilihan judul
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengambil judul “Pemanfaatan New Media dalam bidang kesehatan”, karena banyak masyarakat yang belum mengetahui benar tentang apa saja kemajuan teknologi New Media dalam bidang kesehatan, yaitu tentang manfaat dari Teknologi Nano Sensor yang dapat membantu untuk mediteksi serta menggobati penyakit kanker.
Penulis mengambil judul ini sebagai pembelajaran yang penulis dapatkan dari beberapa sumber yang berkaitan.

1.2    Pembatasan masalah
Dalam makalah ini penulis membatasi masalah agar mudah dipelajari, adapun masalah-masalah yang dibahas adalah :
a.    Pengertian Teknologi Nano Sensor
b.    Perkembangan Teknologi Nano Sensor
c.    Pemanfaatan Teknologi Nano Sensor dalam mendeteksi kanker dan pengobatannya

1.3    Tujuan pembuatan makalah
a.    Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Teknik Internet & New Media..
b.    Untuk mengukur kemampuan penulis dalam menuangkan pengetahuan tentang pemanfaatan New Media dalam bidang Bahasa.
c.    Untuk menambah wawasan khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

1.4    Metode pengumpulan data
Metode yang digunakan penulis pada saat pengumpulan data dengan cara : ”metode study literatur yaitu penulis mencari data dari media elektronik (Internet) dan media cetak yaitu buku-buku yang ada kaitannya dengan objek yang penulis ambil”.

1.5    Sistematika penyusunan makalah
Dalam menyusun makalah ini penulis membahas dengan membagi beberapa bab dan kemudian penulis membagi ke dalam beberapa sub bab.
Adapaun perinciannya sebagai berikut :
Bab I :     Merupakan Pendahuluan yang berisi alasan pemilihan judul, Pembatasan Masalah, Tujuan Pembuatan makalah, Metode pengumpulan data, dan diakhiri dengan Sistematika Penulisan
Bab II  :     Di sini penulis akan membahas pemaanfaatan New Media dalam bidang Kesehatan, tentang manfaat Nano Sensor dalam bidang Kesehatan.
Bab III :    Adalah Bab Penutup yang merupakan hasil kesimpulan dan saran dari pengkajian bab sebelumnya.

Baca selengkapnya…

MAKALAH URGENSI CYBERLAW BAGI INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan akan terus berkembang seiring dengan kebutuhan manusia yang terus meningkat. Begitu pula dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat perkembangannya. Segala sendi kehidupan manusia telah banyak terpengaruh bahkan  tidak dapat dipisahkan dari teknologi.. Sebut saja penggunaan internet. Sebagaimana lazimnya pembaharuan teknologi, internet selain memberi manfaat juga menimbulkan ekses negatif dengan terbukanya peluang penyalahgunaan teknologi tersebut. Hal itu terjadi pula untuk data dan informasi yang dikerjakan secara elektronik. Misalnya penyebaran virus, penggunaan spyware  untuk mencuri data, dan paling dikenal adalah pengguna layanan yang mengakses secara tidak sah dan tanpa izin suatu laman tertentu, hacker.

Dalam jaringan komputer seperti internet, masalah kriminalitas menjadi semakin kompleks karena ruang lingkupnya yang luas. Kriminalitas di internet atau cybercrime pada dasarnya adalah suatu tindak pidana yang berkaitan dengan cyberspace, baik yang menyerang fasilitas umum di dalam cyberspace ataupun kepemilikan pribadi.

Fenomena cybercrime memang harus diwaspadai karena kejahatan ini agak berbeda dengan kejahatan lain pada umumnya. Cybercrime dapat dilakukan tanpa mengenal batas teritorial dan tidak diperlukan interaksi langsung antara pelaku dengan korban kejahatan. Bisa dipastikan dengan sifat global internet, semua negara yang melakukan kegiatan internet hampir pasti akan terkena imbas perkembangan cybercrime ini.

Saat ini di Indonesia sudah dibuat naskah rancangan undang-undang cyberlaw yang dipersiapkan oleh Fakultas Hukum Universitas Indonesia bekerja sama dengan Departemen Perdagangan dan Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Bandung bekerja sama dengan Departemen Pos dan telekomunikasi. Hingga saat ini naskah RUU Cyberlaw tersebut belum disahkan sementara kasus-kasus hukum yang berkaitan dengan kriminalitas di internet terus bermunculan mulai dari pembajakan kartu kredit, banking fraud, akses ilegal ke sistem informasi, perusakan website sampai dengan pencurian data. Kasus yang terkenal diantaranya adalah kasus klik BCA dan kasus bobolnya situs KPU.

Baca selengkapnya…

Makalah Mengatasi Berbagai Penyakit Dan Pertolongan Pertama Dan Penanggulangannya

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Orang bijak sering mengatakan “Lebih baik menjaga kesehatan daripada mengobati”  memang benar adanya menjaga kesehatan itu perlu agar terhindar dari penyakit. Gangguan kesehatan bisa muncul kapan saja, apalagi jika kita lengah terhadap gejala dan penyebabnya. Tanpa kita sadari gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat merupakan faktor penyebab utamanya.

Meskipun ada penyebab lainnya yang tidak bisa dihindari seperti fakor genetik, pencemaran lingkungan.

Agar tetap sehat, ada banyak cara untuk mendapatkannya. Salah satunya, ikuti 7 jurus berikut ini dan dapatkan kualitas hidup yang lebih baik :
1.    Udara bersih, paru-paru pun sehat
Untuk terhindar dari gangguan pernapasan, hiruplah udara yang bersih dan sehat. Caranya ? Tidak perlu repot mencari udara pegungungan, udara pagi pun sangat baik bagi paru-paru Anda. Selain itu hindari pula udara tercemar, seperti asap rokok, asap kendaraan atau debu. Bersihkan rumah dan ruangan kerja secara teratur, termasuk perabot, kipas angin dan AC.
2.    Banyak minum air putih
Air putih adalah yang terbaik dari minuman apapun. Biasakanlah minum air putih 8-10 gelas per hari. Kebiasaan ini akan membantu menjaga kelancaran fungsi ginjal dan saluran kemih. Upayakan untuk minum air hangat di malam hari dan air sejuk (bukan air es) di siang hari. Tambahkan juga sedikit perasan jeruk lemon atau jeruk nipis. Selain baik untuk menyegarkan diri, minuman ini sekaligus membantu mengeluarkan toksin dari dalam tubuh.
3.    Konsumsi menu bergizi dan seimbang
Pilihlah menu dengan gizi yang cukup, seimbang, dan bervariasi. Perbanyak konsumsi sayuran hijau dan buah yang mengandung banyak serat dan zat gizi yang diperlukan tubuh serat. Sebisa mungkin hindari junk food dan makanan olahan, serta kurangi konsumsi garam dan gula. Satu lagi, jangan lupa sarapan pagi! Karena sarapan pagi dapat menunjang aktifitas kita sepanjang hari.

Baca selengkapnya…

MAKALAH LANDASAN EKONOMI DALAM PENDIDIKAN

MAKALAH
LANDASAN EKONOMI DALAM PENDIDIKAN

A.    LATAR BELAKANG
Demokratisasi pendidikan merupakan salah satu isu yang sampai kini masih menjadi persoalan baik pada tataran konseptual maupun implementasinya. Persoalan demokratisasi ini menjadi semakin kompleks seiring dengan bergulirnya isu-isu yang terkait dengan demokratisasi itu sendiri. Sehari-hari dapat diikuti dan diamati beberapa isu penting, seperti: kondisi transisional ke arah masyarakat yang demokratis, tuntutan pemerintahan yang demokratis, pembangunan ekonomi yang berorientasi kerakyatan, kebijakan yang berpihak dan yang berorientasi pada kepentingan rakyat, kebijakan demokratisasi pendidikan, dan demokratisasi di bidang politik. Isu dan gejala-gejala tersebut menunjukkan bahwa di masyarakat Indonesia telah terjadi suatu proses demokratisasi dalam seluruh aspek kehidupan.

Demokratisasi pendidikan yang tengah bergulir di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari persoalan pendidikan yang sedang kita hadapi. Pertama memang telah dilaksanakan program wajib belajar sembilan tahun. Namun belum menunjukkan capaian yang memuaskan, ini menunjukan rendahnya tingkat pendidikan, dan tentunya hal ini akan berimplikasi pada penyediaan  sumber daya manusia yang berkualitas. Krisis multidimensi yang dialami, upaya pemulihan ekonomi yang nampaknya masih berjalan lamban, dan biaya pendidikan yang semakin meningkat baik SLTP, SLTA maupun perguruan tinggi tampaknya akan lebih memperlemah kemampuan orang tua dan masyarakat dalam menyekolahkan anak-anaknya. Tingginya angka tidak melanjutkan sekolah, dapat menjadi indikator lemahnya kemampuan ekonomi orang tua dalam melanjutkan pendidikan anak-anaknya. Ini menunjukkan bahwa ada persoalan mendasar, yaitu sebagian besar  dari penduduk Indonesia belum menikmati pendidikan yang sesungguhnya adalah hak dan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh negara.

Permasalahan kedua adalah pengembangan sistem pendidikan dengan pendekatan hirarkhis struktural yang imperatif sifatnya. Pendekatan atas bawah seperti ini mempunyai implikasi yang sangat penting, terutama dapat menghambat proses demokratisasi itu sendiri. Kemandirian, kebebasan, dan kreativitas dihambat oleh mekanisme birokrasi yang dibangun secara seragam.

Ketiga, pergeseran paradigma pembangunan termasuk pembangunan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi ternyata memberikan beberapa implikasi penting. Sekalipun pergeseran itu memperkuat proses demokratisasi, tetapi teramati beberapa kecenderungan dan gejala berikut ini, yaitu: (1) munculnya gejala “pertarungan” antara semangat independensi versus interdependensi. Dalam pertarungan itu, daerah memiliki semangat kedaerahan yang sangat tinggi sehingga cenderung ingin memiliki semuanya, mengabaikan rasa ketergantungan satu terhadap yang lain. Di pihak lain kondisi obyektif  terutama sosial ekonomi daerah pada daerah-daerah tertentu belum cukup kuat untuk menjadi kekuatan yang menopang implementasi otonomi terutama dalam mewujudkan demokrasi pendidikan. (2) kecenderungan terjadinya disparitas antar daerah terutama terkait dengan hak setiap warganegara untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu. Kesenjangan antar daerah  baik karena faktor ekonomi maupun geografis dapat menimbulkan ketidakpastian standar mutu yang dapat dicapai. Kasus terakhir adalah masalah konversi nilai Ujian Akhir Nasional, menunjukkan adanya persoalan  uncertainty about standards of achievement.

Baca selengkapnya…

MAKALAH KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS

BAB I
PENDAHULUAN

1.    Latar belakang masalah

Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah suatu proses dalam mencapai tujuan pengajaran.
Dalammencapai tujuan pengajaran maka diperlukan interaksi antara pendidik dengan anak didknya. Pendidik berusaha mengatru lingkungan belajar bagi anak didik
Untuk itu bagi pendidik diperlukan pemilihan strategi dan metode mengajar yang tepat sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efesien dalamproses belajar mengajar.

Pengelolaan kelas merupakan salah satu keterampilan penting yang harus dikuasai guru. Pengelolaan kelas berbeda dengan pengelolaan pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut dalam suatu pembelajaran. Sedangkan pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan rapport, penghentian perilaku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif), didalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas

Sekolah adalah tempat belajar bagi siswa, dan tugas guru adalah sebagian besar terjadi dalam kelas adalah membelajarkan siswa dengan menyediakan kondisi belajar yang optimal. Yang berhubungan dengan minat, kehendak, percakapan, kegiatan-kegiatn mereka sekaligus berhubungan dengan sarana dan prasarana pengajaran yang digunakan dalam PBM.

Baca selengkapnya…

Makalah Kesehatan – Peranan Petugas Kesehatan Dalam Menyikapi Pelaksanaan k3

Makalah Kesehatan
Peranan Petugas Kesehatan Dalam Menyikapi Pelaksanaan k3
BAB  I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kondisi  keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara umum diperkirakan termasuk rendah. Pada tahun 2005 Indonesia menempati posisi yang buruk jauh di bawah Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand. Kondisi  tersebut mencerminkan kesiapan daya saing perusahaan Indonesia di dunia internasional masih sangat rendah. Indonesia akan sulit menghadapi pasar global karena mengalami ketidakefisienan pemanfaatan tenaga kerja (produktivitas kerja yang rendah). Padahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya. Karena itu disamping perhatian perusahaan, pemerintah juga perlu memfasilitasi dengan peraturan atau aturan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Nuansanya harus bersifat manusiawi atau bermartabat.
Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan bisnis sejak lama.  Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait dengan kinerja karyawan dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan. Semakin tersedianya fasilitas keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.

Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku tahun 2020 mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk bangsa Indonesia. Untuk mengantisipasi hal tersebut serta mewujudkan perlindungan masyarakat pekerja Indonesia; telah ditetapkan Visi Indonesia Sehat 2010 yaitu gambaran masyarakat Indonesia di masa depan, yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Baca selengkapnya…

Makalah Hukum Pajak Dan Perpajakan

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pembayaran pajak merupakan perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta Wajib Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Sesuai falsafah undang-undang perpajakan, membayar pajak bukan hanya merupakan kewajiban, tetapi merupakan hak dari setiap warga Negara untuk ikut berpartisipasi dalam bentuk peran serta terhadap pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Tanggung jawab atas kewajiban pembayaran pajak, sebagai pencerminan kewajiban kenegaraan di bidang perpajakan berada pada anggota masyarakat sendiri untuk memenuhi kewajiban tersebut. Hal tersebut sesuai dengan sistem self assessment yang dianut dalam Sistem Perpajakan Indonesia.

Eksistensi pajak merupakan sumber pendapatan utama sebuah negara, karena itu merupakan isu strategis yang selalu menjadi pantauan masyarakat. Apalagi sekarang telah dilakukan pembahasan RUU Pajak yang baru yang akan menggantikan UU No. 16/2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Penduduk Indonesia sebesar 215 juta jiwa merupakan potensi pajak yang berlimpah. Ironisnya, hingga 2004 jumlah wajib pajak/ pembayar pajak hanya mencapai 3.670.060 jiwa dengan perincian 2.622.184 pembayar pajak orang pribadi dan 1.047.876 lainnya pembayar pajak badan. Hal ini menandakan bahwa  kebijakan perpajakan tidak cukup kuat untuk melakukan ekstensifikasi pajak di samping proses pendataan wajib pajak yang kurang gencar dilakukan.

Urgensi pajak bagi kelangsungan pembangunan tak lagi disangsikan. Karena itu wajar jika pemerintah terus berupaya menggali berbagai potensi tax coverage (lingkup/cakupan pajak) sekaligus menekankan tax compliance (kepatuhan pajak) dari masyarakat. Namun demikian, kepatuhan pajak yang bersumber dari kesadaran masyarakat terhadap penunaian kewajiban membayar pajak itu tentu bukan sesuatu yang berdiri sendiri. Berbagai persoalan perpajakan yang kerap muncul, baik yang bersumber dari wajib pajak (masyarakat), aparatur pajak (fiscus), maupun yang bersumber dari sistem perpajakan itu sendiri menunjukkan bahwa persoalan pajak merupakan hal yang kompleks. Oleh karena itu, penanganannya perlu diupayakan secara sinergis dan komprehensif.

Dengan sendirinya, berbagai upaya untuk menciptakan masyarakat agar memiliki apresiasi yang baik terhadap kewajiban membayar pajak tidak terpaku pada wajib pajak belaka, tapi perlu mempertimbangkan aspek-aspek lainnya secara korelatif. Dengan pertimbangan yang simultan, solusi alternatif yang signifikan akan lebih memungkinkan. Dari begitu banyak dan keanekaragaman hak dan kewajiban wajib pajak, salah satunya adalah wajib pajak orang pribadi yaitu  orang yang memperoleh penghasilan baik sebagai seorang direktur dari satu, beberapa, atau bahkan ratusan perusahaan atau seorang pemegang saham atau komisaris atau pegawai menengah atau pegawai rendah atau pekerja mandiri seperti dokter, notaris , pengacara.

Sebelum sampai pada pembahasan tentang Wajib Pajak Pribadi, sebagai cakrawala pengetahuan perpajakan perlu diketahui terlebih dahulu tentang pengertian, jenis dan macam pajak serta manfaat pajak yang berlaku di Indonesia.

1.2 Perumusan Masalah
Wajib Pajak Pribadi adalah orang yang memperoleh penghasilan baik sebagai seorang direktur dari satu, beberapa, atau bahkan ratusan perusahaan atau seorang pemegang saham atau komisaris atau pegawai menengah atau pegawai rendah atau pekerja mandiri seperti dokter, notaries , pengacara . Wajib Pajak Orang Pribadi memiliki resiko mengalami pemeriksaan pajak . Namun sering kali terjadi berbagai permasalahan mengenai pembyaran pajak pribadi itu sendiri.
1.     Bagaimanakah Perlakuan PPh atas pengalihan tanah?
2.     Bagimanakah Perlakuan PPh atas kerugian yang timbul akibat terjadinya bencana alam?

Baca selengkapnya…