Arsip

Archive for the ‘Kebidanan’ Category

ASUHAN KEBIDANAN MENOLONG PERSALINAN PRIMIGRAVIDA DENGAN KETUBAN PECAH DINI ( KPD ) PADA Ny. “S” DENGAN USIA KEHAMILAN 38 – 40 MINGGU DI BPS FITRIA NUR FAIDA, Amd.Keb

September 13, 2013 Tinggalkan komentar

TINJAUAN TEORI
A.    PENGERTIAN
Partus Ialah pengeluaran bayi dengan usia kehamilan cukup bulan letak sejajar sumbu badan ibu, persentasi belakang kepala, keseimbangan diameter kepala bayi dan panggul ibu serta dengan tenaga sendiri.
(Sarwono. 2007 : 456).

B.    BENTUK PERSALINAN
1.    Persalinan spontan
Bila Pesalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan Ibu sendiri
2.    Persalinan buatan
Bila proses persalinan dengan buatan tenaga dari luar
3.    Persalinan anjuran

C.    PEMBAGIAN WAKTU PERSALINAN
1.    KALA I
Yaitu kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai      pembukaan lengkap.
Kala dibagi 3 fase yaitu
a.    Fase Laten
Berlangsung selama 8 jam, pembukaan terjadi sangat lambat sampai  pembukaan 3 cm
b.    Fase Aktif
Dibagi menjadi 3 fase
1)    Fase Akselerasi
Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm
2)    Fase dilatasi maksimal
Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4 cm   menjadi 9 cm

3)    Fase diselerasi
Pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm sampai lengkap

2.    KALA II
Dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.

Tanda Gejala Kala II
1)    Ibu mempunyai keinginan untuk meneran
2)    Ibu merasakan tekanan pada anus
3)    Perineum Menonjol
4)    Vukva vagina dan sfingter ani membuka

3.    KALA III
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai plasenta lahir yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Manajemen aktif  kala III terdiri dari  :
1)    Pemberian oksitosin dengan segera
2)    Penegangan tali pusat terkendali
3)    Massose uterus

4.    KALA IV
Dimulai dari saat lahirnya placenta sampai 2 jam post partum
1 jam pertama      :    tekanan darah, nadi, TFU, kontraksi uterus, kandung kemih, pendarahan diperiksa setiap 15 menit suhu  1 jam kemudian
1 jam kedua        : tekanan darah, nadi, TFU, kontraksi uterus, kandungan kemih, pendarahan diperiksa, setiap 30 menit, suhu 1 jam kemudian

D.    PENATALAKSANAAN
Kala I
1.  –      Bantulah ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah, ketakutan dan kesakitan.
–    Berikan dukungan dan yakinkan dirinya.
–    Berikan informasi mengenai proses dan kemajuan persalinannya.
–    Dengarkan keluhannya dan cobala untuk lebih sensitif terhadap persaannya.
2.    Jika ibu tersebut tampak kesakitan, dukungan / asuhan yang dapat diberikan.
–    Lakukan perubahan posisi
–    Posisi sesuai dengan keinginan ibu, tetapi jika ibu ingin di tempat tidur sebaiknya dianjurkan tidur miring kekiri.
–    Sarankan ibu untuk berjalan.
–    Ajaklah orang yang menemaninya (suami atau ibunya) untuk memijat dan menggosok punggungnya atau membasuh mukanya diantara kontraksi.
–    Ibu diperbolehkan melakukan aktifitas sesuai dengan kesanggupannya.
–    Ajarkan kepadanya tehnik bernafas, ibu diminta untuk menarik nafas panjang, menahan nafasnya sebentar kemudian dilepaskan dengan cara meniupkan udara keluar sewaktu kontraksi.
3.    Penolong tetap menjaga hak privacy ibu dalam persalinan, antara lain menggunakan penutup / tirai, tidak menghadirkan orang lain tanpa sepengatahuan dan seizin ibu.
4.    Menjelaskan kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi serta prosedur yang akan dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan.
5.    Memperbolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar kemaluannya serta BAB atau BAK.

6.    Ibu bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringat atasi dengan cara :
–    Gunakan AC atau kipas angin dalam kamar.
–    Menggunakan kipas biasa
–    Menganjurkan ibu untuk mandi sebelumnya.
7.    Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dihidrasi, berikan cukup minum.
8.    Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin.
(Maternal – Neonatal N – 8 )

Baca selengkapnya…

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY”N” TRIMESTER I DI BPS IBU FITRIA NUR FAIDA, Amd.Keb DESA SUMBER TLASEH KEC. DANDER KAB. BOJONEGORO

TINJAUAN TEORI
KEHAMILAN TRIMESTER I

A.    PENGERTIAN KEHAMILAN
Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari:
–    ovulasi pelepasan ovum
–    terjadinya migrasi spermatozoa dan ovum
–    terjadinya konsepsi dan pertumbuhan zigot
–    terjadinya nidasi pada uterus
–    pembentukan plasenta
–    tumbuh kembang hasil konsapsi sampai aterm.
(Ida Bagus Gde Manuaba. 1998. hal : 95)
Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih 300 hari (43 minggu) dengan demikian kehamilan bisa dibagi 3 bagian :
1.    kahamilan matur        : usia kehamilan 40 minggu
2.    kehamilan post matur    : usia kehamilan > 43 minggu
3.    kehamilan premature    : usia kehamilan 28-36 minggu
(Ida Bagus Gde Manuaba. 1998. hal:123)

B.    PENGERTIAN KEHAMILAN TRIMESTER I
Kehamilan trimester I adalah usia kehamilan mulai dari bulan ke-0 sampai 3 bulan atau 0-12 minggu. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian :
1.    kehamilan triwulan I        : 0-12 minggu
2.    kehamilan triwulan II        : 12-28 minggu
3.    kehamilan triwulan III         : 28-40 minggu
(Rustam Mochtar. 1998. hal : 40)

C.    TANDA-TANDA KEHAMILAN
1.    Tanda dugaan kehamilan
•    amenorhoe
•    mual muntah
•    ngidam
•    pingsan
•    payudara tegang
•    sering BAK
•    konstipasi / obstipasi
•    pigmentasi kulit
•    virises
2.    Tanda tidak pasti kehamilan
•    pembesaran rahim
•    pada periksa dalam dijumpai tanda hegar, tanda chadwik, tanda piscak kontraksi, Braxton hicks, teraba ballotment.
•    Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
3.    Tanda pasti kehamilan
•    gerakan janin pada rahim
•    denyut jantung janin
•    USG, melihat gambar janin

4.    Tes kehamilan
Dipakai pemeriksaan hormone HCG dalam urin dasar reaksi antigen, antibody dengan HCGsebagai antigen, cara yang banyak digunakan adalah Hemoglutinasi.
5.    Diagnosa banding kehamilan
•    hamil palsu (pseudocyesis)
•    tumor kandungan (mioma uteri)
•    kista ovarium
•    hematometra
•    kandung kemih yang penuh
(Rustam mochtar. 1998. hal:43-46)
Baca selengkapnya…

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. “V” DENGAN 2 JAM POST PARTUM DI BPS “FITRIA NUR FAIDA, Amd.Keb” DESA SUMBERTLASEH KEC. DANDER KAB. BOJONEGORO

TINJAUAN PUSTAKA
MASA NIFAS NORMAL

A.    PENGERTIAN
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil berlangsung selama kira-kira 6 minggu.
(Abdul Bari Saifuddin. 2002. hal:N-22)

B.    TUJUAN PERAWATAN PASCA PARTUM
1.    Meningkatkan involusi uterus normal dan kembali kekeadaan sebelum hamil.
2.    Mencegah atau meminimalkan komplikasi pasca partum.
3.    Meningkatkan kenyamanan dan penyembuhan pelvic, jaringan perianal dan psikososial.
4.    Membantu pemulihan fungsi tubuh normal.
5.    Meningkatkan pemahaman terhadap perubahan-perubahan fisiologis dan psikososial.
6.    Memfasilitasi peawatan bayi baru lahir dan perawatan mandiri oleh ibu baru.
7.    Meningkatkan kebersihan integrasi bayi baru lahir kedalam unit keluarga.
8.    Menyokong ketrampilan peran orang tua dan perlengkapan orang tua bayi.
(Barbara.R.Stright. 2004. hal:188)

C.    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGALAMAN PASCA PARTUM
1.    Sifat persalinan dan kelahiran, serta tujuan kelahiran.
2.    Persiapan persalinan, kelahiran dan peran menjadi orang tua.
3.    Transisi menjadi orang tua yang mendadak.
4.    Pengalaman keluarga secara individual atau bersama terhadap kelahiran anak dan membesarkan anak.
5.    Harapan peran orang tua.
6.    Kepekaan dan efektivitas asuhan keperawatan dan perawatan professional lainnya.
7.    Faktor-faktor resiko pada komplikasi pasca partum.
(Barbara.R.Stright. 2004. hal:189)

I.    PERUBAHAN BIOFISIK PASCA PARTUM
A.    PERUBAHAN SISTEM REPRODUKSI
1.    Uterus
Berkontraksi dengan kuat setelah kelahiran bayi, uterus akan tetap sama ukurannya sampai 2 hari, kemudian berkurang (involusi) dan turun sekitar 1 ruas jari perhari.
a.    pada 10-14 hari pasca partum, uterus tidak dapat dipalpasi di abdomen. Uterus kembali mendekati ukuran sebelum hamil dalam 4-6 minggu pasca partum. Tempat perlekatan plasenta membutuhkan 6-7 minggu untuk sembuh; regenerasi endometrium memerlukan waktu 6 minggu.
b.    Lokia, keluaran dari uterus selama 3 minggu pertama setelah kelahiran terjadi dalam 3 tipe :
•    Lokia rubra adalah keluaran berwarna merah gelap terjadi 2 sampai 3 hari pertama. Lokia ini mengandung sel-sel epitel, eritrosit, leukosit dan desidua.
•    Lokia serosa adalah keluaran merah muda sampai kecoklatan, terjadi dari 3-10 hari setelah kelahiran. Ini adalah keluaran serosanguineuos yang mengndung desidua, eritrosit, leukosit, lender servik dan microorganisme.
•    Lokia alba adalah keluaran yang hamper tidak berwarna sampai krem kekuningan, terjadi dari 10 hari s/d 3 minggu setelah kelahiran. Keluaran ini mengandung leukosit, desidua, sel epitel, lemak, lender servik, kristal kolesterol dan bakteri.

2.    Servik
Menjadi lebih tebal dan lebih keras. Involusi servik yang lengkap bisa berlangsung 3-4 bulan.

3.    Vagina
Rugae tampak kembali dalam 3 sampai 4 minggu pasca partum.

4.    Perineum
Tampak edema dam memar setelah melahirkan. Bisa ditemukan episiotomi atau laserasi.

5.    Abdomen
Tetap lunak dan mengendur selama beberapa waktu setelah melahirkan, striae tetap tetapi putih perak. Diastasis reksi(pemisahan otot-otot rektus abdomenis) dapat terjadi pada wanita dengan tonus otot yang buruk.

6.    Payudara
•    terjadi penurunan cepat kadar estrogen dan progesterone, dengan peningkatan sekresi prolaktin setelah melahirkan.
•    Colostru sudah ada pada waktu melahirka, ASI diproduksi pada hari ke-3 atau ke-4 post partum.
•    Payudara lebih besar dan lebih keras terjadi karena laktasi (pembengkakan primer) kongesti berkurang dalam 1 atau 2 hari.
•    Didalam payudara, prolaktin menstimulasi sel-sel alveolar untuk menghasilkan susu. Pemghisapan oleh bayi baru lahir memicu pelepasan oksitosin dan kontraktilitas sel-sel mioepitel, yang menstimulasi aliran susu, dikenal sebagai reflek let-down.
(Barbara.R.Stright. 2004. hal:190)
Baca selengkapnya…

ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK “H” UMUR 8 BULAN DENGAN BRONCHOPNEUMONIA DIRUANG ANAK RSAB MUSLIMAT JOMBANG

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Bronkopneumonia adalah peradangan pada bronkus dan parenkim paru yang dapat disebabkan oleh bermacam-macam seperti bakteri, virus, jamur dan benda-benda asing.
Peradangan pada bronkus dan parenkim paru bisa diderita oleh semua umur terutama bayi dan anak balita karena selain dari virus, bakteri dan sebagainya lingkungan yang kotor dan berdebu menjadi perananan yang sangat dominan bagi penyebaran penyakit tersebut.
Bronkopneumonia infeksi yang dapat menjadi kondisi penderita menurun dengan komplikasi seperti TB, perdarahan paru dan lain-lain.
Hal-hal tersebut diatas mendasari penulis untuk menyusun asuhan kebidanan pada anak dengan bronkopneumonia diruang anak RSAB Muslimat. Dengan harapan agar anak yang telah diberikan asuhan kebidanan dapat melalui kondisi tersebut dengan aman sehingga penderita tersebut dapat sembuh total. Dengan demikian akan menekan angka kematian anak.

B.    Tujuan
1.    Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada anak dengan bronkopneumonia melalui pendekatan management kebidanan.
2.    Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu :
a.    Memahami teori tentang bronkopneumonia
b.    Mengkaji data yang menunjang asuhan kebidanan pada anak dengan bronkopneumonia
c.    Menginterpresentasikan data dasar untuk mengidentifikasi masalah dan diagnosa
d.    Mengidentifikasi masalah dan diagnosa potensial
e.    Mengidentifikasi kebutuhan dan tindakan segera
f.    Mengembangkan intervensi
g.    Melakukan implementasi

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
LANDASAN TEORI BRONKOPNEUMONIA

I.    Pengertian
1.    Bronkopneumonia adalah salah satu pembagian dari pneumonia menurut dasar anatomis pneumonia yaitu radang paru-paru yang dapat disebabkan oleh bermacam-macam seperti virus, bakteri, jamur dan benda-benda asing.
(Ngastiyah, 1997).
2.    Bronkopneumonia adalah radang pada parenkim paru
(Lab/UPF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetomo, 1994)
Bronkopneumonia sering terjadi pada umur dibawah 3 tahun, dapat primer karena kuman/virus virulen, yang kemudian menyebabkan infeksi paru, atau sekunder berhubungan dengan penyakit lain, misalnya campak atau pertusis aspirasi benda asing yang tidak steril, terutama susu pada setiap sakit berat atau kasus bedah yang menyebabkan anak lemah. Onslitnya sering kali akut, disertai demam tinggi mendadak dan anak lemah sekali, kadang disertai kejang. Batuk dapat merupakan gejala yang menonjol, dapat juga tidak.
Baca selengkapnya…

ASUHAN KEBIDANAN MENOLONG PERSALINAN PRIMIGRAVIDA PADA Ny. “R” DENGAN USIA KEHAMILAN 38 – 40 MINGGU DI BPS FITRIA NUR FAIDA, Amd.Keb

TINJAUAN TEORI
A.    PENGERTIAN
Partus Ialah pengeluaran bayi dengan usia kehamilan cukup bulan letak sejajar sumbu badan ibu, persentasi belakang kepala, keseimbangan diameter kepala bayi dan panggul ibu serta dengan tenaga sendiri.
(Sarwono. 2007 : 456).

B.    BENTUK PERSALINAN
1.    Persalinan spontan
Bila Pesalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan Ibu sendiri
2.    Persalinan buatan
Bila proses persalinan dengan buatan tenaga dari luar
3.    Persalinan anjuran

C.    PEMBAGIAN WAKTU PERSALINAN
1.    KALA I
Yaitu kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai      pembukaan lengkap.
Kala dibagi 3 fase yaitu
a.    Fase Laten
Berlangsung selama 8 jam, pembukaan terjadi sangat lambat sampai  pembukaan 3 cm
b.    Fase Aktif
Dibagi menjadi 3 fase
1)    Fase Akselerasi
Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm
2)    Fase dilatasi maksimal
Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4 cm   menjadi 9 cm
3)    Fase diselerasi
Pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm sampai lengkap

2.    KALA II
Dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.

Tanda Gejala Kala II
1)    Ibu mempunyai keinginan untuk meneran
2)    Ibu merasakan tekanan pada anus
3)    Perineum Menonjol
4)    Vukva vagina dan sfingter ani membuka

3.    KALA III
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai plasenta lahir yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Manajemen aktif  kala III terdiri dari  :
1)    Pemberian oksitosin dengan segera
2)    Penegangan tali pusat terkendali
3)    Massose uterus

4.    KALA IV
Dimulai dari saat lahirnya placenta sampai 2 jam post partum
1 jam pertama      :    tekanan darah, nadi, TFU, kontraksi uterus, kandung kemih, pendarahan diperiksa setiap 15 menit suhu  1 jam kemudian
1 jam kedua        : tekanan darah, nadi, TFU, kontraksi uterus, kandungan kemih, pendarahan diperiksa, setiap 30 menit, suhu 1 jam kemudian
Baca selengkapnya…

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR NORMAL PADA Bayi NY”I” DI BPS FITRIA NUR.F Amd.Keb. DESA SUMBER TLASEH KEC.DANDER KAB.BOJONEGORO

TINJAUAN PUSTAKA
BAYI BARU LAHIR NORMAL

I.    Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu dengan berat badan lahir  2500 gram.

II.    Tujuan Perawatan bayi Baru Lahir
1.    Mencapai dan mempertahankan jalan nafas dan mendukung pernafasan.
2.    Mempertahankan kehangatan dan mencegah hipotermi.
3.    Memastikan keamanan dan mencegah cidera atau infeksi.
4.    Mengidentifikasi masalah-masalah aktual atau potensial yang memerlukan perhatian.

III.    Transisi kehidupan ekstrauteri
1.    Periode transisi
a.    Periode ini merupakan fase tidak stabil selama 6 sampai 8 jam kehidupan yang akan dilalui seluruh bayi dengan mengabaikan usia gestasi atas sifat persalinan dan melahirkan.
b.    Pada periode pertama reaktivitas (segera setelah lahir) pernafasan cepat   (> 80x/menit) dan pernafasan cuping hidung sementera, retraksi dengan suara seperti mendengkur dapat terjadi.
c.    Setelah respon awal ini bayi baru lahir menjadi tenang, rileks dan tertidur 2 jam setelah kelahiran.
2.    Adaptasi pernafasan
a.    Pernafasan awal dipacu oleh faktor fisik, sensorik dan kimia.
b.    Frekeunsi pernafasan     bayi bayi lahir berkisar 30-60x/menit.
c.    Sekresi lendir mulut dapat menyebabkan bayi batuk dan muntah terutama selama 12 jam-18 jam pertama.
3.    Adaptasi cardiovaskuler
a.    Berbagai perubahan anatomi berlangsung setelah lahir.
b.    Denyut nadi 120-160x/menit saat bangun dan   100x/menit saat tidur.
c.    Rata-rata tekanan darah adalah 80/80 mmHg.
4.    Perubahan termoregulasi dan metabolik
a.    Suhu bayi baru lahir dapat turun beberapa denyut setelah kelahiran karena lingkungan lebih dingin daripada lingkungan dalam uterus.
b.    Kehilangan panas yang cepat dalam lingkungan terjadi melalui konduksi, konveksi, radiasi, evaporasi.
5.    Adaptasi gastrointestinal
a.    Enzim digstif aktif pada waktu lahir dan dapat menyokong kehidupan ekstrauteri pada kehamilan 36-38 minggu.
b.    Perkembangan otot dan reflek yang penting untuk menghantarkan makanan sudah terbentuk waktu lahir.
c.    Pencernaan protein dan karbohidrat telah tercapai, pencernaan dan absorsi lemak kurang baik karena tidak adekuatnya enzim-enzim pankreas dan lipase.
d.    Kelenjar saliva imatur waktu lahir, sedikit saliva diolah sampai bayi usia 3 bulan.
e.    Pengeluaran mekonium yang merupakan tinja berwarna hitam kehijauan, lengket dan darah samar diskresikan dalam 24 jam pertama pada 90% bayi baru lahir normal.
6.    Adaptasi sistem imun
a.    Bayi baru lahir tidak dapat membatasi organisme penyerang di pintu masuk.
b.    Imunitas sistem pelindung antara lain respon inflamasi berkembang baik secara kualitatif maupun kuantitatif, fagositosis lambat, imunoglobin A (IgA) hilang dari saluran pernafasan dan perkemihan.
7.    Adaptasi ginjal
a.    Sebagian besar BBL berkemih 24 jam pertama setelah lahir 2-6x sehari (1-2 hari pertama) setelah itu bayi berkemih 5-20x dalam 24 jam.
b.    Urin dapat keruh karena lendir dan garam asam urat, noda kemerahan dapat diamati pada popok karena kristal asam urat.
Baca selengkapnya…

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.”A” POST S C DI RUMAH SAKIT CEPU

TINJAUAN TEORI

SEKSIO SESAREA

I.    PENGERTIAN
Seksio sesarea adalah pembedahan untuk melahirkan dengan membuka dinding uterus.
Seksio sesarea merupakan suatu pesalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram.
(Hanifa, 2005 : 133)
Seksio sesarea didefinisikan sebagai lahir janin melalui insisi dinding uterus, abdomen (laparotomi) dan dinding uterus (histerektomi), definisi ini tidak mencakup pengeluaran janin dari rongga abdomen pada kasus raptura uteri / pada kasus kehamilan abdomen. (Gary, 2009 : 592).
Seksio sesarea abdominal telah menjadi tindakan bedah kebidanan ke-2 tersering yang digunakan disini dan di luar negeri, lalu mengikuti ekstraksi vakum dengan frekuensi yang dilaporkan 6 – 15%. Alasan terpenting untuk perkembangan ini adalah :
–    Peningkatan prevalensi primigravida
–    Peningkatan usia ibu
–    Peningkatan insafisiensi plasenta
–    Perbaikan pengamatan kesejahteraan janin
–    Peningkatan melakukan tindakan persalinan yang sukar
–    Perluasan indikasi untuk SC yang mencakup resiko fetus yang mungkin ada dalam gravida beresiko tinggi. (Gary, 2009 : 593). Baca selengkapnya…

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY”A” TRIMESTER III DI BPS IBU FITRIA NUR FAIDA, Amd.Keb DESA SUMBER TLASEH KEC. DANDER KAB. BOJONEGORO

TINJAUAN TEORI
KEHAMILAN TRIMESTER III

A.    DEFINISI
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.
(Ida Bgus Gde Manudia, 1998 : 4)
Kehamilan Trimester III adalah kehamilan antara 28 – 40 minggu.
(Rustam, Mochtar, 1998 : 43)

B.    PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA KEHAMILAN TRIMESTER III
1.    Uterus
Berat uterus normal 30 gram, pada akhir kehamilan uterus menjadi 1000 gram dengan panjang 20 cm dan dinding kurang lebih 2,5 cm.
2.    Servik Uteri
Servik uteri juga mengalami perubahan karena hormon estrogen, jika korpus uteri lebih banyak mengandung jaringan otot, maka servik lebih banyak mengandung jaringan ikat. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi menjadi lebih lunak.
3.    Mamma
Mamma akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin, estrogen dan prugesteron. Pada kehamilan 12 minggu ke atas puting susu akan keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut eolostrum.
4.    Sistem Respirasi
Seorang wanita his tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu ke atas sehingga diafragma kurang leluasa bergerak.
(Sarwono, 2005 : 89)

C.    KEBUTUHAN IBU HAMIL TRIMESTER III
1.    Nutrisi
Kecukupan gizi ibu hamil diukur berdasarkan kenaikan berat badan. Kalori ibu hamil 300-500 kalori lebih banyak dari tidak hamil. Kenaikan BB ibu hamil Trimester III

sekitar 0,3-0,5 kg/ minggu. Kebutuhan protein 30 gr lebih banyak dari biasanya.
2.    Seksual
Hubungan seksual pada Trimester III tidak berbahaya kecuali ada riwayat :
•    Sering abortus
•    Perdarahan peruagina
•    Terdapat tanda infeksi dengan adanya pengeluaran cairan disertai rasa nyeri dan panas pada jalan lahir.
3.    Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani, rohani, untuk kepentingan pertumbuhannya dan janin. Kebutuhan tidur malam 8 jam/ hari.
4.    Kebersihan diri
Ibu his penting menjaga kebersihan, perawatan payudara penting untuk persiapan laktasi, penggunan BH yang longgar dan menyangga membantu perkembangan payudara.
(Persis Mary Hamliton, 1995 : 85)

Baca selengkapnya…

MAKALAH DOKUMENTASI KEBIDANAN “ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER 2”

Maret 7, 2013 Tinggalkan komentar

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Asuhan ibu hamil oleh bidan dilakukan dengan mengumpulkan data, menetapkan diagnosis, dan membuat rencana tindakan serta malaksanakannya untuk menjamin keamanan dan kepuasan serta kesejahteraan ibu dan janin selama periode kehamilan.
Dalam memberi asuhan pada ibu hamil, bidan harus memenuhi persyaratan berikut :
1) Bidan memiliki kemampuan untuk member asuhan kepada ibu hamil secara professional.
2) Tersedia alat dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan, asuhan ibu hamil.
3) Lingkungan yang mendukung keamanan dan kenyamanan ibu selama pemeriksaan dan pemberian asuhan.
(Dokumentasi Askeb Konsep dan Praktik , halaman 51)

Baca selengkapnya…