Arsip

Archive for the ‘Kesehatan’ Category

Makalah Mengatasi Berbagai Penyakit Dan Pertolongan Pertama Dan Penanggulangannya

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Orang bijak sering mengatakan “Lebih baik menjaga kesehatan daripada mengobati”  memang benar adanya menjaga kesehatan itu perlu agar terhindar dari penyakit. Gangguan kesehatan bisa muncul kapan saja, apalagi jika kita lengah terhadap gejala dan penyebabnya. Tanpa kita sadari gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat merupakan faktor penyebab utamanya.

Meskipun ada penyebab lainnya yang tidak bisa dihindari seperti fakor genetik, pencemaran lingkungan.

Agar tetap sehat, ada banyak cara untuk mendapatkannya. Salah satunya, ikuti 7 jurus berikut ini dan dapatkan kualitas hidup yang lebih baik :
1.    Udara bersih, paru-paru pun sehat
Untuk terhindar dari gangguan pernapasan, hiruplah udara yang bersih dan sehat. Caranya ? Tidak perlu repot mencari udara pegungungan, udara pagi pun sangat baik bagi paru-paru Anda. Selain itu hindari pula udara tercemar, seperti asap rokok, asap kendaraan atau debu. Bersihkan rumah dan ruangan kerja secara teratur, termasuk perabot, kipas angin dan AC.
2.    Banyak minum air putih
Air putih adalah yang terbaik dari minuman apapun. Biasakanlah minum air putih 8-10 gelas per hari. Kebiasaan ini akan membantu menjaga kelancaran fungsi ginjal dan saluran kemih. Upayakan untuk minum air hangat di malam hari dan air sejuk (bukan air es) di siang hari. Tambahkan juga sedikit perasan jeruk lemon atau jeruk nipis. Selain baik untuk menyegarkan diri, minuman ini sekaligus membantu mengeluarkan toksin dari dalam tubuh.
3.    Konsumsi menu bergizi dan seimbang
Pilihlah menu dengan gizi yang cukup, seimbang, dan bervariasi. Perbanyak konsumsi sayuran hijau dan buah yang mengandung banyak serat dan zat gizi yang diperlukan tubuh serat. Sebisa mungkin hindari junk food dan makanan olahan, serta kurangi konsumsi garam dan gula. Satu lagi, jangan lupa sarapan pagi! Karena sarapan pagi dapat menunjang aktifitas kita sepanjang hari.

Baca selengkapnya…

MAKALAH ASKEB ANAK

1.4 PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1.    Identitas
Perlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11 bulan. Kebanyakan kuman usus merangsang kekebalan terhadap infeksi, hal ini membantu menjelaskan penurunan insidence penyakit pada anak yang lebih besar. Pada umur 2 tahun atau lebih imunitas aktif mulai terbentuk. Kebanyakan kasus karena infeksi  usus asimptomatik dan kuman enteric menyebar terutama klien tidak menyadari adanya infeksi. Status ekonomi juga berpengaruh terutama dilihat dari pola makan dan perawatannya .
2.    Keluhan Utama
BAB lebih dari 3 x
3.    Riwayat Penyakit Sekarang
BAB warna kuning kehijauan, bercamour lendir dan darah atau lendir saja. Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran : 3-5 hari (diare akut), lebih dari 7 hari ( diare berkepanjangan), lebih dari 14 hari (diare kronis).
4.    Riwayat Penyakit Dahulu
Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau kortikosteroid jangka panjang (perubahan candida albicans dari saprofit menjadi parasit), alergi makanan, ISPA, ISK, OMA campak.
5.    Riwayat Nutrisi
Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang dewasa, porsi yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan susu. kekurangan gizi pada anak usia toddler sangat rentan,. Cara pengelolahan makanan yang baik, menjaga kebersihan dan sanitasi makanan, kebiasan cuci tangan,
6.    Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada salah satu keluarga yang mengalami diare.

7.    Riwayat Kesehatan Lingkungan
Penyimpanan  makanan pada suhu kamar, kurang menjaga kebersihan, lingkungan tempat tinggal.
8.    Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan
a.    Pertumbuhan
o    Kenaikan BB karena umur 1 –3 tahun berkisar antara 1,5-2,5 kg (rata-rata 2 kg),  PB 6-10 cm (rata-rata 8 cm) pertahun.
o    Kenaikan linkar kepala : 12cm ditahun pertama dan 2 cm ditahun kedua dan seterusnya.
o    Tumbuh gigi 8 buah : tambahan gigi susu; geraham pertama dan gigi taring, seluruhnya berjumlah 14 – 16 buah
o    Erupsi gigi : geraham perama menusul gigi taring.
b.    Perkembangan
o    Tahap perkembangan Psikoseksual menurut Sigmund Freud.
Fase anal :
Pengeluaran tinja menjadi sumber kepuasan libido, meulai menunjukan keakuannya, cinta diri sendiri/ egoistic, mulai kenal dengan tubuhnya, tugas utamanyan adalah latihan kebersihan, perkembangan bicra dan bahasa (meniru dan mengulang kata sederhana, hubungna interpersonal, bermain).
o    Tahap perkembangan psikososial menurut Erik Erikson.
Autonomy vs Shame and doundt
Perkembangn ketrampilan motorik dan bahasa dipelajari anak toddler dari lingkungan dan keuntungan yang ia peroleh Dario kemam puannya untuk mandiri (tak tergantug). Melalui dorongan orang tua untuk makan, berpakaian, BAB sendiri, jika orang tua terlalu over protektif menuntut harapan yanag terlalu tinggi maka anak akan merasa malu dan ragu-ragu seperti juga halnya perasaan tidak mampu yang dapat berkembang pada diri anak.
o    Gerakan kasar dan halus, bacara, bahasa dan kecerdasan, bergaul dan mandiri : Umur 2-3 tahun :
1.    berdiri  dengan satu kaki tampa berpegangan sedikitpun  2 hitungan (GK)
2.    Meniru membuat garis lurus (GH)
3.    Menyatakan keinginan   sedikitnya dengan dua kata (BBK)
4.    Melepasa pakaian sendiri (BM)
9.    Pemeriksaan Fisik
a.    pengukuran panjang badan, berat badan menurun, lingkar lengan mengecil, lingkar kepala, lingkar abdomen membesar,
b.    keadaan umum : klien lemah, gelisah, rewel, lesu, kesadaran menurun.
c.    Kepala : ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup pada anak umur 1 tahun lebih
d.    Mata : cekung, kering, sangat cekung
e.    Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, distensi abdomen, peristaltic meningkat > 35 x/mnt, nafsu makan menurun, mual muntah, minum normal atau tidak haus, minum lahap dan kelihatan haus, minum sedikit atau kelihatan bisa minum
f.    Sistem Pernafasan : dispnea, pernafasan cepat > 40 x/mnt karena asidosis metabolic (kontraksi otot pernafasan)
g.    Sistem kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/mnt dan lemah, tensi menurun pada diare sedang .
h.     Sistem integumen : warna kulit pucat, turgor menurun > 2 dt, suhu meningkat > 375 0 c, akral hangat, akral dingin (waspada syok), capillary refill time memajang > 2 dt, kemerahan pada daerah perianal.
i.    Sistem perkemihan : urin produksi oliguria sampai anuria (200-400 ml/ 24 jam ), frekuensi berkurang dari sebelum sakit.
j.    Dampak hospitalisasi : semua anak sakit yang MRS bisa mengalami stress yang berupa perpisahan, kehilangan waktu bermain, terhadap tindakan invasive respon yang ditunjukan adalah protes, putus asa, dan kemudian menerima.
10.    Pemeriksaan Penunjang
1)    Laboratorium :
•    feses kultur : Bakteri, virus, parasit, candida
•    Serum elektrolit : Hipo natremi, Hipernatremi, hipokalemi
•    AGD : asidosis metabolic ( Ph menurun, pO2 meningkat, pcO2 meningkat, HCO3 menurun )
•    Faal ginjal : UC meningkat (GGA)
2)    Radiologi : mungkin ditemukan bronchopemoni
Baca selengkapnya…

PROMOSI KESEHATAN IMUNISASI TT IBU HAMIL

Maret 7, 2013 Tinggalkan komentar

BAB 1
PENDAHULUAN

Tetanus timbul jika ketika spora bakteri Clostridium masuk ke dalam luka atau tali pusat (pada bayi baru lahir). Spora secara umum terdapat pada tanah. Manusia dari segala umur bisa terkena tetanus, tetapi penyakit ini lebih sering ditemukan dan bersifat serius pada bayi baru lahir (tetanus neonatal). Tetanus neonatal yang biasanya bersifat fatal, terutama sering ditemukan di daerah rural dimana persalinan terjadi di rumah tanpa prosedur yang cukup steril.

Tetanus dapat dicegah dengan melakukan imunisasi Tetanus-Toxoid (TT). Tetanus neonatal bisa dicegah dengan mengimunisasi wanita usia subur (WUS), baik saat hamil maupun di luar kehamilan. Hal ini akan memproteksi ibu dan bayi melalui transfer antibody tetanus ke bayi. Juga tak kalah pentingnya, proses pertolongan persalinan yang bersih (steril) bisa mencegah tetanus neonatal dan ibu. Seseorang yang pernah kena tetanus tidak akan memiliki kekebalan secara alami dan bisa terinfeksi lagi, karena itu perlu dilakukan imunisasi. Agar terlindung seumur hidup dari tetanus individu harus mendapatkan 3 kali imunisasi DPT saat masih bayi, diikuti dengan TT booster pada usia masuk sekolah dasar (4-7 tahun), pada saat ABD (12-15 tahun), dan saat awal dewasa (Total 6 kali).

Sedangkan di Indonesia sudah dilakukan kegiatan eliminasi Tetanus via program BIAS, dimana anak SD kelas 1, 2, dan 3 dilakukan imunisasi TT. Sehingga nantinya anak-anak kita yang dulunya sudah ikut BIAS sudah terlindungi terhadap tetanus seumur hidupnya. Tetapi jika jarak imunisasi terakhir yang diterima sudah sepuluh tahun atau lebih, maka tetap perlu dilakukan imunisasi TT-booster saat nantinya hamil. Jika ada luka yang dicurigai akan terkena tetanus, maka perlu dilakukan pemberian booster TT jika imunisasi terakhir yang diterima sudah melebihi 5 tahun.

Sedangkan program imunisasi TT pada wanita hamil di Indonesia, biasanya diberikan 2 kali, karena dianggap belum terimunisasi secara sempurna (6 kali). WUS yang sekarang ada adalah generasi yang belum menjalani imunisasi lengkap Tetanus. TT pertama dapat diberikan sejak diketahui positif hamil dan TT yang kedua minimal 4 minggu setelah TT yang pertama. Sedangkan batas terakhir pemberian TT yang kedua adalah minimal 2 minggu sebelum melahirkan.

Baca selengkapnya…

PROMOSI KESEHATAN ALAT KONTRASEPSI IMPLAN

Maret 7, 2013 Tinggalkan komentar

BAB I
PENDAHULUAN

Pencegahan kehamilan dan kesakitan ibu merupakan alas an utama diperlukannya pelayanan keluarga berencana. Masih banyak alasan lain , misalnya membebaskan wanita dari rasa khawatir terhadap terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan , terjadinya gangguan fisik artu psikologi akibat tindakan abortus yang tidak aman , serta tuntutan perkembangan social trhadap peningkatan status perempuan di masyarakat .

Banyak perempuan mengalami kesulitan di dalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia , tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut. Berbagai factor harus dipertimbangkan , termasuk status kesehatan , konsekuensi kegagalan atau kehamilan yang tidak diinginkan. Untuk itu , konseling merupakan bagian integral yang sangat penting dalam pelayanan keluarga berencana.

Baca selengkapnya…

PELAYANAN KB EFEK SAMPING DAN PENANGANAN PIL KOMBINASI

Maret 7, 2013 Tinggalkan komentar

BAB I
PENDAHULUAN

Pil kontrasepsi mencakup pil kombinasi yang berisi hormon estrogen dan progestogen dan pil hanya progestogen yang berisi hormone progestogen. Semua pil kontrasepsi disingkat COC dan POP oleh tenaga kesehatan. Banyak wanita memilih metede hormonal sebagai kontrasepsi mereka karena metode tersebut dapat diandalkan, dengan mudah mereka dapat kembali subur (reversible) dan mereka dapat memegang kendali. Pada akhir tahun 1930-an, Dr.kurzrok menunjukkan bahwa pemberian estrogen oral meredakan disminorhoe dan menghambat ovulasi. Pada tahun 1956 uji coba klinis mengenai pil estrogen dan progestogen yamg disebut enovid dimulai di Puerto rico.

Baca selengkapnya…

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

Maret 7, 2013 Tinggalkan komentar

BAB I
PENDAHULUAN

Air susu ibu (ASI) merupakan permulaan yang ideal untuk kehidupan seoranh anak, tetapi juga membutuhkan makanan tambahan yang semakin meningkat, sebelum pada akhirnya beralih ke makanan sehari-hari. Makanan ini diberikan sebagai tambahan ASI yang disebut pemberian makanan tambahan. Untuk menjaga kesehatan anak maka makanan tambahan harus bergizi, bersih, dan aman, serta diberikan dalam jumlah yang adekuat. Makanan ini dapat berupa makanan yang disiapkan secara khusus, atau makanan keluarga yang dimodifikasi.
(WHO. 2003. Halaman 1-2)

Baca selengkapnya…

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN “KEBUTUHAN NUTRISI PADA IBU HAMIL”

Maret 7, 2013 Tinggalkan komentar

BAB I
PENDAHULUAN

Nutrisi adalah zat penyusupan bahan makanan yang di perlukan oleh tubuh untuk metabolisme yaitu: air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.Nutrisi dan gizi yang baik sangat dibutuhkan bagi seorang ibu hamil. Karena makanan yang dikonsumsi ibu bukanlah untuk ibu sendiri tetapi di asup pula oleh sang jabang bayi. Sehingga seorang ibu hamil wajib memperhatikan kebutuhan gizinya.

kebutuhan ibu hamil pada tiap-tiap trimester berbeda karena pada tiap-tiap trimester terdapat proses yabg berbeda-beda pada kehamilan. Mulai dari pembentukan organ,perkembangan organ hingga pertumbuhan janin sampai janin siap dilahirkan.

Kekurangan nutrisi pada kehamilan dapat mengakibatkan masalah-masalah pada ibu sendiri maupun pada janin . Pada kekurangan nutrisi kelainan yang timbul kebanyakan merupakan kelainan permanen yang dibawa sejak lahir yang dapat berdampak pada kesehatan bayi yang dilahirkan

Baca selengkapnya…

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DAN BALITA YANG MENGALAMI KELUKAAN KARENA GIGITAN SERANGGA

Maret 6, 2013 Tinggalkan komentar

PENDAHULUAN
Serangga dalam golongan ini termasuk binatang-binatang kecil yang bermacam-macam bentuknya, dan ukurannya.Serangga-serangga yang mempunyai alat penggigit di gunakan olehnya untuk menggigit dan menghisap darah guna keperluan hidupnya.Berhubungan dengan itu kita dapat mengerti bahwa baik yang menggigit dan menghisap maupun yang hanya menjilat kedua-duanya dapat memudahkan bahan-bahan yang di makan itu.

Ada beberapa jenis serangga (tetapi tidak banyak) yang langsung dapat membangkitkan penyakit pada orang.Umpamanya serangga itu mengeluarkan semacam bisa atau toxic yang jika masuk ke dalam tubuh orang dapat menimbulkan gejala-gejala penyakit, bahkan dapat membahayakan jiwa orang yang di sengat serangga itu, atau serangga itu bersarang di dalam kulit, serta menimbulkan radang-radang dan gatal-gatal.

Kebanyakan serangga dalam hubungan dengan penyakit pada orang mempunyai peranan sebagai perantara, yaitu sebagai yang memindahkan atau menjangkitkan penyakit dari penderita sakit kepada orang yang sehat.

Baca selengkapnya…

MAKALAH KEADAAN BIOLOGIS

Maret 6, 2013 Tinggalkan komentar

KEADAAN BIOLOGIS

I. INSTINCT KEIBUAN
Adalah perasaan-perasaan dan dorongan-dorongan dari dalam untuk bertindak sebagai seorang ibu yang selalu memberi kasih sayang kepada anaknya. Perasaan dan dorongan ini dibawa sejak manusia dilahirkan. Maka dari itu, sikap bidan / perawat yang melayani ibu melahirkan perlu diperhatikan, bahwa harus menunjukkan pengertian yang dalam akan perubahan sikap dan ekspresi instinct keibuan terhadap anaknya. Dan menunjukkan kesediaan untuk memberikan bantuan ibu yang melahirkan hendaknya diberi kesempatan untuk memandikan anaknya, mengganti popok, dan sebagainya agar ibu percaya bahwa ia mampu memelihara anaknya dirumah.

II. REAKSI IBU
Kebanyakan ibu merasa gembira karena bayi yang lama ditunggunya sudah datang, ingin melihat wajah bayinya. Reaksi ibu setelah melahirkan ditentukan pula oleh temperamennya. Bila ibu bertemperamen gembira dan cerdas biasanya menjadi ibu yang sukses, begitu sebaliknya.

Terhadap masalah kekecewaan, bidan atau perawat harus membantu ibu agar adapat memahami dirinya, bahwa sudah sewajarnya seorang istri akan menjadi seorang ibu, karir atau study masih dapat dilanjutkan walaupun telah mempunyai anak, tentang jenis kelamin, anak, memang tidak seorangpun yang dapat mengaturnya, hanya TUHAN yang menentukan, apa yang lebih baik bagi manusia, manusia memang dapat memohonnya. Jadi deferens mechanisme yang digunakan adalah sublimas.

Baca selengkapnya…